Diklat KKN POSDAYA Universitas Batanghari Ke 31... | Portal Akademik - Universitas Batanghari
  • Masuk Fasilitas Portal

Info : +62 741 60 673

02 Februari 2015, oleh admin Print
Diklat KKN POSDAYA Universitas Batanghari Ke-31

Diklat KKN POSDAYA Universitas Batanghari Ke-31:

Pemaparan oleh Ketua Penggerak PKK dan Ketua Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi

 

Rangkaian kegiatan Diklat atau Pembekalan KKN Posdaya angkatan ke-31 Semester Genap tahun akademik 2014/2015 diisi dengan beberapa pembekalan materi diantaranya diberikan oleh Dewan Pengurus PKK Provinsi Jambi, Ibu Hj. Yusniana Hasan Basri, dan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi, Drs. Waspi. Turut hadir juga Ketua Persatuan Dharma Wanita Provinsi Jambi, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jambi, Ibu Fachridawati, S.E., beserta rombongan Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi. Kegiatan ini diikuti oleh peserta KKN yang berjumlah 300 orang mahasiswa dari 5 fakultas.    

Seiring dengan filosofi dasar BKKBN yaitu menggerakkan peran serta masyarakat dalam Keluarga Berencana (KB) memiliki keterkaitan dalam kegiatan KKN POSDAYA yang ujung tombaknya adalah keluarga. Posdaya sebagai program KKN yang mempunyai sasaran dalam pemberdayaan masyarakat terutama dari sentra pembangun masyarakat itu sendiri, yakni keluarga dengan empat pilarnya, berkaitan dengan program yang dicanangkan oleh BKKBN, yang memiliki grand strategi, yaitu:

  1. Menggerakkan dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat dalam Program KB
  2. Menata Kembali Pengelolaan Program KB
  3. Memperkuat SDM Operasional Program KB
  4. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melalui Pelayanan KB
  5. Meningkatkan Pembiayaan Program KB

Disisi lain, Pemaparan yang disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK, meliputi penjelasan mengenai 10 Program Pokok PKK atau dikenal dengan 10 Pokja PKK, yaitu:  

  1. Penghayatan dan Pengamalan PANCASILA

Pancasila adalah landasan ideologi negara Indonesia, dan terdiri dari 5 prinsip yang tidak terpisahkan, yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak mulia.

  1. Gotong Royong

Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap gotong royong sudah ada dalam tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti arisan, sambatan, patungan, jimpitan.

  1. Pangan

Dalam hal pangan, PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan, antara lain dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran, ubi-ubian, buah-buahan dan bumbu-bumbuan. Bahkan juga dianjurkan memelihara unggas dan ikan serta cara pemeliharaannya di lahan pekarangan sendiri. Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, dan selebihnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis diadakan dalam kerjasama dengan dinas pertanian setempat.

  1. Sandang

Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai daerah, PKK menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.

  1. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga

Rumah bukan sekedar tempat untuk berteduh saja. Rumah adalah tempat dimana keluarga dapat hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam lingkungan yang nyaman, damai, bersih dan apik. Orang perlu mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman. Selain itu, perlu pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan memanfaatkan pekarangan.

  1. Pendidikan dan Keterampilan

Dalam hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya Program “Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi putera-puterinya. Anak laki-laki maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama. Sebagai mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Dalam rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan Fungsional. Proses belajar program ini berdasarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan peserta kursus.

Selesai kursus kelompok belajar diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga.

  1. Kesehatan

Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia. Orang harus belajar bagaimana cara menjaga, memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya. Memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya sangat erat kaitannya dengan persoalan kemiskinan dan ketidaktahuan, serta pendidikan yang rendah. Setiap orang mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Orang harus tahu dan mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam, maupun diluar rumah. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), dengan kader Posyandu yang terlatih.

  1. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

PKK menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik dalam melatih mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di beberapa daerah ditingkatkan menjadi koperasi. Selain manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur menciptakan lapangan kerja setempat.

  1. Kelestarian Lingkungan Hidup

Program ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara ekologis. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena lingkungan yang rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar lingkungan tidak dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak membuang sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dan penyuluhan-penyuluhan kesehatan lingkungan.

  1. Perencanaan Sehat

Perencanaan sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan kepentingan masa depan. Anjuran untuk menyimpan uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran kongkrit yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”. Mampu untuk membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumah tangga, untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa kebahagiaan bagi setiap anggota.

Seperti yang diketahui, bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN POSDAYA, oleh pihak Universitas Batanghari, diharapkan mampu melihat peluang, bersikap dinamis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dapat berinovasi, salah satunya dengan mampu menangkap peluang untuk menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah, salah satunya BKKBN dan Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, guna mewujudkan tujuan peningkatan/perubahan pola pikir dan kehidupan masyarakat terutama di desa yang menjadi sasaran.(2015/1)