Seminar Nasional: “Bonus Demografi: Tantangan dan Peluang dalam Pembangunan Provinsi Jambiâ€
Prof. Prijono sebagai pembicara utama pada seminar tersebut mengemukakan bahwa mega-trend persoalan kependudukan Indonesia saat ini dalam masa mendatang meliputi: pertama, besarnya jumlah dan pertumbuhan penduduk; kedua, besarnya proporsi penduduk usia produktif (15-60 tahun) dan penduduk usia muda (10-24 tahun) sampai dengan sekitar tahun 2030 yang berdampak positif pada pembangunan ekonomi; ketiga, jumlah dan proporsi penduduk usia lanjut (di atas 60 tahun) akan mengalami peningkatan yang sangat pesat setelah tahun 2030. Pada tahun 2050 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia hampir 80 juta jiwa; keempat, meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (urbanisasi) dari kondisi saat ini sekitar 50 persen menjadi sekitar 75 persen tahun 2050.
“Disamping ke-empat mega-trend di atas yang harus dikelola dengan baik dan diintegrasikan ke dalam kebijakan pembangunan nasional, isu kependudukan lainnya seperti: masyarakat adat, penduduk dengan kecacatan fisik dan mental serta penduduk dengan kebutuhan khusus, juga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah,” demikian disampaikan Prof. Prijono Tjiptpheryanto.
Seminar yang dilaksanakan oleh IPADI Jambi tersebut, dilaksanakan bersamaan dengan Pelantikan Pengurus IPADI Provinsi Jambi Periode 2013-2016 oleh Ketua IPADI Pusat, Prof. Prijono Tjiptpheryanto. Ketua IPADI Jambi yang dilantik Dr. Pantun Bukit, M.Si dalam makalahnya dengan judul mengoptimalkan Bonus Demografi untuk meningkatkan daya saing Provinsi Jambi, menguraikan bahwa Provinsi Jambi sudah mulai menikmati bonus demografi mulai tahun 1995, dan puncaknya beban ketergantungan tersebut akan terjadi pada tahun 2020.
Acara Seminar dan Pelantikan Kepengurusan IPADI Provinsi Jambi dihadiri oleh Inspektur Keuangan dan Perbekalan BKKBN Pusat, Dra. Widati, MM, Staf Ahli Gubernur, Rektor UNBARI dan para Dekan, Pembantu Rektor IV UNJA, Ketua Pasca Sarjana UNJA Dekan FE UNJA, para Direktur/Ketua Sekolah Tinggi, dan para Akademisi, para Kepala Dinas/Instansi Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan jumlah peserta 124 orang.