Kuliah Umum: Peran Modal Alam dalam Menunjang Pembangunan dan Kesejahteraan, oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc
Universitas Batanghari mengadakan kuliah umum yang berjudul “Peran Modal Alam
dalam Menunjang Pembangunan dan Kesejahteraan”, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc., sebagai Guru Besar Ekonomi Sumber Daya Alam Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Acara tersebut berlangsung pada hari Kamis, tanggal 09 April 2015 yang dihadiri oleh Civitas Akademika Universitas Batanghari (Unbari) Jambi.
Dalam presentasinya beliau menyampaikan bahwa dalam percaturan global Indonesia berada pada posisi ke-155. Indeks daya saing global pada tahun 2013-2014 Indonesia menempati rangking 38 dengan skor 4,53. Posisi Indonesia di sektor lingkungan yaitu berada pada rangking 112 dari 178 negara dengan skor 44,36. Pada sektor pendidikan tahun 2014, Indonesia menempati rangking terendah dari 40 negara, setelah negara Brazil dan Mexico. Akan tetapi Indonesia unggul, dimana menempati urutan pertama sebagai negara dengan jumlah konsumen terbesar dalam lamanya waktu yang dihabiskan pada produk screen gadget (TV, Laptop, PC, Smartphone, Tablet, dll).
Tantangan yang dihadapi negara Indonesia pada 5 tahun mendatang antara lain yaitu pertambahan jumlah penduduk, persaingan global dan peran emerging economies, tekanan sosial (pengangguran, pendidikan, kesehatan), nature pressure (degradasi, deplesi SDA), perubahan iklim, kompleksitas ekonomi yang semakin meningkat.
Peran Sumber Daya Alam (SDA) dalam perekonomian nasional menyumbangkan lebih dari 5% terhadap PDB nasional. Laju pertumbuhan sektor berbasis SDA relatif rendah yaitu 3-4% untuk sektor pertanian dan 4-3% untuk sektor pertambangan. Penyerapan tenaga kerja relatif besar di sektor pertanian yaitu 35%. Multiplier impact di sektor perikanan yaitu 2,6 dan 1,6-2 di sektor tambang.
Fungsi lain SDA adalah sebagai fungsi sosial, sumber pangan, jasa lingkungan, dan sumber energi. Diketahui bahwa kebutuhan setiap bayi yang lahir terhadap SDA Indonesia yaitu 21 kg ikan/tahun, 0,6 m3 kayu/tahun, 1.665 ton mineral, metal, dan bahan bakar, serta 14.600 liter air/tahun.
Adapun opsi kebijakan pengelolan SDA yang ditawarkan, antara lain kebijakan “spill over” terhadap SDM dan sektor pangan, valuasi, neraca sumber daya dan lingkungan, akses bagi skala kecil, streamlining regulasi dan tata kelola, dan penguatan pasar domestik (permintaan) (eg. China, Vietnam).
Disisi lain Wakil Rektor III Unbari, Bapak Ir. M. Sugihartono, M.Si. mengatakan, dalam kuliah umum ini peserta diminta merespon terutama dari sisi Perguruan Tinggi. Ia berpendapat bahwa pengelolaan SDA Indonesia belum tertata secara baik. Kita hanya fokus pada aturan dan ketetapan administrasi. Belum banyak membuat inovasi. Menguasai inovasi adalah menguasai ilmu dan menguasai secara keseluruhan.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Fauzi, M.Sc. mengatakan, kuliah umum ini bertujuan untuk menyadarkan semua Civitas Akademika tentang bagaimana pola pembangunan secara umum dan pola SDA di Indonesia. Karena Indonesia memiliki keunggulan dibidang SDA, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Kenapa ini terjadi dan bagaimana mengatasinya, maka diperlukan SDM yang berkualitas dengan kebijakan yang mendukung yang memerlukan insentif dan inovasi. Selain itu diperlukan terobosan baru yang bisa diunggulkan. Dimana Universitas sebagai garda terdepan dalam penelitian dan pengembangan.(admin)