UNIVERSITAS BATANGHARI (UNBARI) JAMBI GELAR KULIAH UMUM BERSAMA DIREKTUR KELEMBAGAAN KEMENDIKTISAINTEK RI

Universitas Batanghari (UNBARI) Jambi pada Jum‘at, 12 September 2025 menggelar Kuliah Umum dengan narasumber Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek RI Bapak Prof. Dr. Muhammad Najib, S.T.P., M.M. di Aula Dr. H. Abdurrahman Sayoeti UNBARI.

Hadir Sivitas Akademika UNBARI seperti jajaran Pimpinan dan Dosen di lingkungan UNBARI serta perwakilan dari LLDIKTI Wilayah X. Kegiatan ini dibuka langsung oleh PjS. Rektor UNBARI, Ibu Afdalisma, S.H., M.Pd., yang juga merupakan Kepala LLDIKTI Wilayah X, yang mencakup Provinsi Sumbar dan Jambi.

Ibu Afdalisma dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kedatangan Bapak Direktur beserta jajarannya ke kampus hijau kebanggaan ini. Beliau juga menyampaikan bahwa “Konflik bukanlah alasan untuk terpecah belah, melainkan peluang untuk mencari jalan tengah dan solusi terbaik. Jadikan Dialog dan Musyawarah sebagai jalan utama untuk menyelesaikan masalah. Universitas Batanghari tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga jadi pusat pembelajaran menjadi harmonis persatuan. Niat baik para pihak, badai konflik berlalu, yang tersisa hanya semangat baru untuk melangkah lebih maju. Kesediaan Pak Direktur untuk memberi pengarahan dan kesejukan, dan semoga kegiatan ini diberikan kemanfaatan bagi kita semua dan keridhoan Allah SWT,” tuturnya.

Prof. Muhammad Najib selaku narasumber menyampaikan kesan beliau bahwa Kampus UNBARI adalah Kampus PTS di Wilayah X yang pertama kali dikunjungi. Ini berarti UNBARI spesial. Beliau merupakan Lulusan IPB, beliau sempat menjadi Dosen di UI, lalu berkarir sebagai PNS di IPB, kembali ke Almamater.

“Kampus selayaknya menjadi Institusi Produktif yang menjadi Amal Jariyah kita. Konflik menjadikan ladang amal kita berkurang. Teori yang diajarkan adalah Teori Adaptasi, yang menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk survive. Akal pikiran membuat kita punya kemampuan lebih dari sekedar adaptasi.  Yang tidak diberikan oleh Malaikat atau makhluk lainnya. Berusaha menciptakan pilihan-pilihan baru yang lebih baik dari yang tersedia di lingkungan. Inilah kelebihan manusia. Keistimewaan manusia. Menjadi mandat di muka bumi ini. Khalifah, membuat bumi menjadi nyaman, aman, berkualitas. Menjadi pemimpin yang mensejahterakan,” tuturnya.

“Marilah sama-sama menciptakan UNBARI menjadi Perguruan Tinggi yang terus bertumbuh. Menjadi terbaik untuk semua ekosistem. Membangun UNBARI sebagai aset, bukan saja aset bangsa, tapi aset kita juga sebagai ladang amal. Menjadikan UNBARI unggul, memberikan kebermanfaatan bukan hanya diri kita tapi Masyarakat,” ujarnya.

“Agenda pemerintah untuk keluar dari Negara Berpenghasilan Menengah. Kita harus punya pertumbuhan 8%. Persyaratannya, yang pertama memiliki High Skill Worker di atas 40%, dengan cara meningkatkan akses untuk bisa berkuliah (akses seluas-luasnya) dan berkualitas (meningkatkan kualitas PT).”

“Kedua, yaitu Tingkat Inovasi. Mempunyai pilihan-pilihan baru yang membuat kehidupan lebih baik, inovasi-inovasi yang fundamental, menawarkan sesuatu yg baru. Menjadi negara inovasi yg memberikan kebermanfaatan untuk negara lain, yang tidak hanya beradaptasi tapi menciptakan pilihan baru,” tambahnya.

“Fungsi Dosen, bukan hanya pengajar, tapi juga Ilmuwan, creative knowledge, melakukan riset, punya inovasi (pengetahuan dan penemuan baru). Dosen harus menciptakan ekosistem kondusif untuk menciptakan inovator-inovator baru, inilah yang kita sebut dengan kampus berdampak. Kami ingin kampus bukan cuma merdeka, tapi juga menciptakan dampak seluas-luasnya. Kampus yang menjadi lokomotif pembangunan, dengan membangun SDM yang inovatif. Menjadikan Kampus yang menciptakan SDM yang Berskill Tinggi dan Menciptakan Inovasi Tinggi. Sebingga dapat terwujud Indonesia Emas. Kita harus punya penghasilan minimum 30ribu USD, 20 tahun ke depan,” tuturnya lagi.

Harapannya, “Semoga kampus UNBARI memberikan manfaat luas bagi bangsa ini.(admin,09/2025)